Senin, 28 November 2011

Messenger – Part 1 (MiKy Couple

Cast:
  • Jung Da Bin as Aranetta
  • Minhyuk CN Blue
  • Krystal f(x)
  • Minho SHINee
Genre: fantasy, romance, comedy *maybe
Rate: PG 13
Note: buat isterinya minho, maaf ya disini minho-nya rada nyebelin ._.v oh iya, MiKy couple itu MInhyuk – KrYstal haha..seeenaknya aja ngarang nama :D
“Yah! Kenapa kau bisa ada di sini?!”
Minhyuk memandangi Krystal dari atas sampai bawah seolah berkata ‘aku juga kuliah disini, bodoh.’
“Jangan bilang kau.. Yah! Kenapa kau selalu mengikutiku?!”
“Yah! Nenek sihir.siapa yang mengikutimu?!”
Krystal tersentak karena sikap Minhyuk. Tidak biasanya lelaki itu bersikap begini padanya. Minhyuk yang ia kenal adalah lelaki yang selalu mengikutinya kemanapun dan memperlakukannya seperti barang berharga.
“Mwo? Kau bilang aku ini apa?!”
Minhyuk tersenyum bodoh “Ani..aku hanya bercanda. Mana mungkin aku mengatai Princess Krystal seperti nenek sihir. Hei..aktingku keren kan?”
“Huh?”
“Krystal-ah, aku juga diterima di universitas ini. Aku tadi melihatmu, sepertinya kita memang jodoh ya?”
Aranetta terbang mengitari Minhyuk. Ia baru menyadari kalau Minhyuk tidak membenci Krystal seperti yang ia pikir.
“Argh! Wae?! Dari semua orang kenapa kau lagi yang harus kutemui?!”
“Kenapa? Kau tidak suka?” tanya Minhyuk kecewa
“Menurutmu?!” Krystal berbalik, meninggalkan Minhyuk  “Aish..jinca.”
“Kenapa ia jadi marah?” gumam Minhyuk dengan memasang tampang polos
“Krystal-ah, tunggu!” Minhyuk berlari menyusul Krystal
Aranetta menggeleng heran “Manusia ternyata aneh.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
“Krystal, tunggu aku!”
Minhyuk berhasil menjajari langkah Krystal. Ia tersenyum polos pada Krystal yang kemudian dibalas tatapan mematikan dari Krystal. Aranetta mengikuti dari belakang mereka dan beberapa kali menggugam kalau ia akan membantu mereka bersatu atau berganti manusia lain.
“Kenapa kau mengikutiku lagi?!” galak Krystal
“Aku tidak mengikutimu. Rumah kita berdekatan, jadi..”
“Jadi bukan berarti aku mau kau pulang denganku!”
“Tsk. Krystal-ah, kita ini dari sudah berteman lama. Kenapa kau masih galak begitu denganku?”
“Berteman? Kau sedang bermimpi? Kita tidak pernah berteman. Kau dan aku hanya bersekolah di tempat yang sama. That’s all.”
“Aish..itu sama saja. Ah ya Krystal, mulai besok kita berangkat bersama ya? Seperti saat sekolah.”
“Apa?! Andwae! Aku tidak akan..”
Ucapan Krystal terhenti saat ia melihat seseorang di dekat gerbang kampus. Ia menatap lelaki yang bersandar di mobil itu dengan cukup lama. Membuat Minhyuk tersadar dan ikut mengamati. Minhyuk lantas menghela nafas saat mengenali lelaki itu.
Aranetta mendengar suara hati Minhyuk “Minho. Kenapa harus ia lagi?”
Krystal tersenyum. Ia merindukan sosok bernama Minho itu padahal baru satu minggu tidak melihatnya. Dan beruntung, ternyata Minho juga melanjutkan sekolah di SNU. Tapi senyum Krystal pudar begitu melihat seorang gadis menghampiri Minho dan mencium pipinya. Ia tahu Minho terkenal sebagai seorang player sejak di bangku sekolah. Tapi itu tidak membuat Krystal berhenti memuja Minho.
“Sebentar lagi hujan turun. Kita harus segera pulang, Krystal.” Ujar Minhyuk seolah tidak terjadi apa-apa
Krystal menoleh pada Minhyuk. Ia tidak menanggapi Minhyuk dan berjalan mendahuluinya.
“Semangat, Minhyuk! Kau pasti bisa mendapatkannya!” ujar Minhyuk pada dirinya sendiri dan kemudian menyusul Krystal
Aranetta tersenyum ketika mendengarnya “Ehm. Sudah kuputuskan, Aranetta akan membantu kalian! Appa, eh bukan..oppa! semangat!”
Aranetta melihat Minhyuk berbalik dan seperti sedang melihat ke arahnya.
“Eh? Apa oppa itu melihat Aranetta?” bingung Aranetta
“Ah,  mana mungkin. Hanya anak manusia dibawah 7 tahun yang bisa melihat malaikat.” Jawabnya sendiri kemudian
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk melempar tasnya ke tempat tidur. Ia lalu menyambar handuk dan berjalan menuju toilet. Tapi ia menghentikan langkahnya begitu sampai di depan pintu toilet.
Minhyuk berbalik, mengamati makhluk kecil dengan sayap bercahaya yang ia tahu sedari tadi pagi mengikutinya. Ia berusaha tidak menggubris malaikat itu awalnya, tapi karena sampai saat ia mau mandi pun Aranetta masih mengikutinya tentu ia tidak punya pilihan lain.
“Yah! Kau mau mengintipku?!”
Aranetta menoleh ke sekitarnya. Mencoba menemukan manusia lain yang ia pikir sedang diajak Minhyuk berbicara.
“Aku bicara denganmu makhluk mungil bersayap.”
Aranetta hampir terjatuh kalau ia tidak berhasil menguasai sayapnya lagi. Ia terlalu terkejut dengan ucapan Minhyuk.
“O..oppa bisa melihat Aranetta?!”
Minhyuk memasang tampang tidak mengerti “Tentu saja. Aku ini punya mata.”
“Uwaaa!! Ta..tapi oppa kan sudah dewasa! Seharusnya manusia dewasa tidak bisa melihat Aranetta.”
Aranetta terbang mengitari kamar Minhyuk, kentara ia tengah merasa panik.
“Yah..kau..”
“Bagaimana ini? Bagaimana ini?”
“Yah! Berhenti! Kau membuatku pusing!”
Reflek Aranetta berhenti. Ia melayang di udara masih dengan ekspresi bingung.
“Memangnya itu aneh? Aku sudah biasa melihat makhluk bersayap berkeliaran. Dari yang kecil mungil sepertimu sampai yang dewasa. Dari yang tampan sampai yang cantik. Jadi kau tidak perlu berlebihan begitu.”
Bukannya menjadi paham, Aranetta justru semakin bingung karena penjelasan Minhyuk.
“Hei..boleh aku bertanya?”
Minhyuk melanjutkan ucapannya tanpa menunggu jawaban dari Araneta “Yang seperti dirimu itu..hantu ya?”
Aranetta hampir terjatuh lagi karena Minhyuk “Bukan! Kami ini malaikat, bukan hantu.”
Sekarang giliran Minhyuk yang panik “Malaikat?! T..tunggu..aku tidak mau mati sekarang!”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk mengangguk paham setelah mendengar penjelasan Aranetta. Bahwa Aranetta adalah seorang messenger, yang datang bukan untuk mencabut nyawa Minhyuk melainkan membantunya bersatu dengan orang yang dicintainya.
“Benarkah kau mau membantuku? Aish..aku tidak pernah tahu akan didatangi malaikat sepertimu.” Senang Minhyuk
Aranetta mengangguk “Aranetta akan membantu oppa mendapatkan ani.”
“Ani?”
“Krystal..ani?”
“Unnie?”
“Ah iya iya.” Aranetta tertawa polos “Itu maksud Aranetta.”
“Ehm. Bagaimana kau membantuku? Kau akan mengubah perasaan Krystal?”
“Tentu tidak, oppa. Messenger dilarang berbuat begitu sekalipun kami bisa. Sebelum Aranetta membantu, oppa jelaskan dulu tentang unnie.”
“Ah..iya. Mm..” Minhyuk menyusun kata untuk memulai ceritanya
“Aku dan Krystal mengenal cukup lama. Sejak kami berumur 6 tahun. Saat itu aku dan keluargaku baru pindah ke kompleks ini.”
Aranetta mengubah posisinya menjadi duduk melayang di udara.
“Saat pertama kali disini banyak anak-anak nakal yang menggangguku. Pernah suatu kali mereka membuatku menangis karena merusak robot kesayanganku dan juga merebut lolipopku. Lalu..”
Minhyuk tersenyum “..seorang anak perempuan dengan rambut ekor kuda menghampiri kami. Ia merebut kembali lolipop dan robotku dari anak-anak nakal itu dan mengusir mereka. Ia mengajakku ke taman dan mengikat kaki robot yang lepas dengan pita rambutnya.”
“Itu unnie?”
“Iya. Anak perempuan itu Krystal. Sejak saat itu aku berjanji akan menjadi anak yang tangguh dan menjaga Krystal. Tapi..”
“Tapi?”
“Tapi Krystal selalu bersikap galak dan ketus padaku. Mulanya ia baik dan mau berteman denganku, tapi karena aku selalu mengikutinya mungkin ia menjadi risih. Atau mungkin karena aku sering membuatnya celaka.”
“Celaka bagaimana, oppa?”
“Mm..tidak serius. Seperti membuat saus tumpah di rambutnya atau membuatnya terpeleset karena aku mengagetkannya.”
“Ehh? Pantas saja. Lalu yang bernama Minho itu siapa?”
“Minho? Kau juga tahu?”
“Bukankah manusia yang tadi siang di depan gerbang kampus itu bernama Minho?”
“Ehm. Choi Minho. Tsk. Minho..ia dulu satu sekolah dengan kami. Ia terkenal sebagai playboy. Entah apa yang membuat Krystal menyukainya..padahal ia juga tidak begitu tampan dan..”
“Tapi oppa yang itu tampan..” gumam Aranetta yang disusul tatapan garang dari Minhyuk
“Minho itu player! Ia suka menyakiti perempuan. Beruntung Krystal tidak pernah menjadi korbannya. Ah sudahlah. Sekarang katakan padaku bagaimana caramu membantuku?”
“Hmm..” Aranetta mengetuk-ketukkan jarinya di dagu “Biar Aranetta yang mengurus. Oppa tidak perlu cemas. Oke?”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Krystal bernafas lega karena berhasil sampai di kampus tidak bersama Minhyuk. Apapun yang dikerjakan Minhyuk sampai tidak membuntutinya ia tidak peduli. Yang jelas ia merasa hidupnya tenang tanpa Minhyuk berkeliaran di sekitarnya.
Krystal membuka lokernya. Ia berniat menyimpan beberapa buku dari tasnya ke dalam loker. Tapi saat membuka loker Krystal bersin berulang kali. Darahnya mendidih saat menemukan seikat bunga bakung di dalam loker.
“Yah! Ulah siapa ini?!”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk menepuk keningnya begitu melihat Krystal mengeluarkan bunga bakung dari loker.
“Yah! Arraneta, kau memberi Krystal bunga?!”
Aranetta mengangguk dan tersenyum riang “Kata malaikat yang mengajari Aranetta, manusia menyukai bunga. Jadi Aranetta memberi kejutan bunga untuk unnie dengan nama oppa.”
“Kau menuliskan namaku di kartu? Jinca?”
Aranetta mengangguk lagi “Ke..kenapa aura oppa jadi menyeramkan begitu?”
“Aish! Krystal itu alergi bunga!”
“Ehhh?”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
‘Have a nice day – Kang Minhyuk’
“Hatchii!”
Krystal meremas kartu merah muda itu setelah membuang bunga ke tempat sampah. Lagi-lagi Krystal bersin, menutupi umpatan yang dilayangkannya untuk Minhyuk.
“Krystal-ah..kau baik-baik saja?”
Krystal menatap sadis pada Minhyuk yang akhirnya keluar dari persembunyiannya.
“YAH! K..Hatchi!”
“Omo! Alergimu belum hilang juga?”
“KANG MIN..Hatchi! Hatchi!” Krystal mengusap hidungnya “Aish..jinca! Yah! Kau!”
“M..ma..maaf, Krystal. Aku lupa kalau kau alergi..”
“Hatchi!”
“..pada bunga.”
“YAH!” Krystal memukul kepala Minhyuk untuk membalasnya
“Kau memberiku bunga saja..hatchi! Sudah membuat kesalahan. Dan lagi..hatchi! Kau tahu bunga apa yang kau berikan? Hatchi! Kau memberiku bunga bakung! Kau pikir aku ini sudah mati?!”
Minhyuk menelan ludah. Ia melirik pada Aranetta yang sekarang pura-pura tidak mendengar ucapan Krystal.
“Yah! Kang Minhyuk, kau..argh!”
Krystal berjalan meninggalkan Minhyuk. Minhyuk menatap Aranetta dengan marah.
“Aranetta ini semua gara-gara ulahmu! Kenapa kau tidak tanya dulu padaku?!”
Aranetta mengerucutkan bibirnya “Aranetta kan tidak tahu. Ah oppa lebih baik mengejar unnie. Cepat minta maaf sebelum unnie semakin marah.”
Minhyuk menghela nafas. Ia masih ingin memarahi malaikat kecil itu tapi yang dikatakan Aranetta ia pikir lebih penting.
“Krystal, tunggu!”
Minhyuk berlari mengejar Krystal. Ia hampir saja menggapai tangan Krystal untuk menghentikan gadis itu. Malangnya, Minhyuk terpeleset. Aranetta terlambat memperingatkannya kalau lantai basah. Minhyuk kehilangan keseimbangan, ia tidak sadar telah menyeruduk Krystal. Yang ia tahu sekarang, kepalanya pusing karena membentur pilar bangunan.
“O..ow..oppa..”
Minhyuk mengikuti arah yang ditunjuk Aranetta “Omo!”
Minhyuk bangkit berdiri dan menghampiri Krystal yang tercebur ke dalam kolam mini di tepi koridor. Minhyuk bermaksud membantu Krystal berdiri, tapi Krystal mendorongnya. Sekarang keduanya sama-sama basah kuyup.
“K..Krystal-ah..”
Krystal mengepalkan telapak tangannya dan..
Bam!
Minhyuk menjerit kesakitan karena Krystal meninju perutnya.
“Kang Minhyuk..”
Minhyuk memegangi perutnya “D..de?”
“JANGAN PERNAH MUNCUL DI SEKITARKU!”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk berjalan pulang dengan langkah gontai. Bajunya basah kuyup dan ia kedinginan. Parahnya, Krystal benar-benar marah padanya. Ia pulang terlebih dahulu setelah menyuruh Minhyuk tinggal di kampus dan tidak mengikutinya.
“Oppa..” panggil Aranetta yang melayang di samping Minhyuk
Minhyuk tidak menyahut. Ia masih kesal pada Aranetta karena menurutnya kejadian hari ini berasal dari kecerobohan Aranetta.
“Oppa jangan marah. Aranetta janji akan membuat unnie dan oppa berbaikan lagi.”
“Oppa..” panggil Aranetta lagi karena tidak mendapat respon dari Minhyuk
“Tsk. Oke, kali ini aku maafkan.”
“Asyik!”
Aranetta tertawa riang dan melayang-layang di udara. Membuat Minhyuk ikut tertawa pada akhirnya. Mereka bercanda sepanjang perjalanan pulang.
“Oppa, itu..” tunjuk Aranetta pada lelaki yang berdiri di depan pintu rumah Krystal
Minhyuk melihat ke arah rumah Krystal. Senyumnya menghilang begitu mengenali sosok itu.
“Minho? Apa yang dilakukannya di rumah Krystal?”
Minhyuk bermaksud menghampiri Minho dan membentaknya. Langkahnya terhenti ketika Krystal keluar dari rumah. Ia melihat Krystal terkejut karena kehadiran Minho. Lalu tersenyum riang dan meminta Minho masuk.
“Oppa..tidak apa-apa?”
Minhyuk tersenyum miris “Ehm. Sebaiknya aku segera pulang dan mengeringkan badan.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
“Oppa..bangun.”
Aranetta menggunakan jarinya untuk mengendalikan pena bulu. Ia menggerakan pena bulu itu ke lubang hidung Minhyuk untuk membangunkan Minhyuk.
“Oppa, cepat bangun!”
“Hatchi! Aish..” Minhyuk mengubah posisinya menjadi duduk dan mengusap-usap hidungnya yang gatal
“Ah wae? Kenapa kau membangunkanku tengah malam begini?!” protes Minhyuk pada Aranetta
“Oppa, Aranetta tahu bagaimana caranya agar unnie tidak marah lagi.”
Kantuk Minhyuk hilang seketika “Jinca?”
Aranetta mengangguk semangat “Aranetta mendatangi rumah unnie tadi setelah oppa pergi tidur. Aranetta dengar unnie sedang menelepon orang tuanya.”
“Ah iya. Orang tua Krystal ada di Jepang sejak satu bulan lalu.”
“Unnie bilang unnie merindukan mereka. Dan juga masakan ibunya. Oppa, bagaimana kalau oppa membuatkan bekal untuk unnie?”
Minhyuk mengangguk-angguk. Ia tahu makanan kesukaan Krystal dan ia juga pernah merasakan masakan ibu Krystal. Minhyuk segera bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menuju dapur dengan Aranetta mengikutinya. Karena terlalu bersemangat Minhyuk sampai terjegal kakinya sendiri saat menuruni tangga dan mendarat dengan cantik di lantai satu.
“Aawwh..” keluh Minhyuk sembari mengusap pantatnya yang perih sementara Aranetta terkikik
“Kenapa aku selalu sial?”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk menutup tempat bekal yang akan ia berikan pada Krystal. Minhyuk tersenyum bangga pada hasil kerjanya semalaman. Ia menimang-nimang kotak bekal itu sebelum memasukkan ke tas ranselnya.
“Oppa, unnie sudah berangkat.” Ujar Aranetta setelah kembali dari luar
“Benarkah? Kalau begitu aku harus segera me..”
“Dengan manusia bernama Minho itu.” Tambah Aranetta diikuti ekspresi kecewa
Minhyuk juga terlihat kecewa “Ah begitu ya.”
Melihat Aranetta yang sedih membuat Minhyuk tidak tega. Ia lantas memaksakan senyumnya.
“Tenang saja. Aku masih bisa menemuinya nanti di kampus. Fighting!”
Aranetta ikut tersenyum “Ehm. Fighting!”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Kelas Minhyuk telah selesai sedari setengah jam lalu. Ia bersama Aranetta tengah menunggu Krystal di luar ruang kelas Krystal.
Krystal memutar bola mata saat melihat Minhyuk. Ia berjalan melewati Minhyuk begitu saja.
“Krystal-ah..tunggu.”
Dengan malas Krystal berbalik menghadap Minhyuk “Apa lagi sekarang? Kau ingin membuatku malu seperti apa lagi, hah?”
Minhyuk menggeleng kuat “Aku hanya ingin minta maaf.”
Minhyuk kemudian mengeluarkan kotak bekal dari tasnya “Ini, aku membuatkan makanan kesukaanmu.”
Krystal melirik kotak bekal di tangan Minhyuk “Kau mau meracuniku?”
“Aniya. Semalaman aku membuatkan ini untukmu. Aku yakin kau rindu masakan ibumu. Yah..sekalipun ini tidak seenak masakan ibumu tapi..”
“Krystal?”
Krystal dan Minhyuk menoleh pada Minho. Lelaki dengan rambut hampir sebahu itu memandangi keduanya dengan sedikit aneh.
“Aku mengganggu kalian?” tanya Minho pura-pura tidak enak hati
“Ti..”
“Nah, kau tahu itu.” potong Minhyuk dengan gusar
Krystal memberi tatapan garang pada Minhyuk. Ia yang tadinya sedikit tersentuh dengan bekal dari Minhyuk sekarang menjadi enggan menerimanya.
“Ada apa Minho-ya?” tanya Krystal ramah membuat Minhyuk menekuk muka
“Tidak ada. Hanya ingin mengajakmu makan.”
“Krystal tidak akan pergi makan denganmu karena aku sudah membuatkannya bekal.”
“Yah! Tsk.” Krystal beralih menatap Minho “Kebetulan aku belum makan. Kajja.”
“Tapi Krystal, ini..”
“Aku tidak mau mati keracunan karena makananmu!”
Minho tersenyum licik pada Minhyuk. Ia kemudian meraih lengan Krystal dan berlalu.
“Oppa, kenapa tidak mengejar unnie?” protes Aranetta
“Haruskah aku mengejarnya? Apa tidak apa-apa?”
“Tentu. Oppa sudah susah payah membuat bekal itu. Lagipula Aranetta merasakan aura buruk dari Choi Miho itu. Jangan-jangan..”
Belum selesai Aranetta berucap, Minhyuk sudah meninggalkannya untuk menyusul Krystal.
“Krystal, setidaknya terimalah ini.” mohon Minhyuk sekali lagi
Krystal menghela nafas, ia tidak tega pada Minhyuk. Saat tangan Krystal hendak mengambil kotak bekal itu, ucapan Minho menghentikannya.
“Apa yang kau masukkan di bekal itu? Kenapa kau memaksa Krystal terus? Jangan-jangan benar kau meracuninya.”
“Yah! Aku tidak mungkin mencelakai Krystal.”
“Benarkah? Lalu selama ini? Hei..aku cukup tahu seperti apa kelakuanmu yang selalu membuat Krystal malu.”
Krystal menoleh pada Minho. Benar yang dikatakan Minho, sekalipun ia tahu Minhyuk tidak pernah sengaja melakukan semua itu, bukan berarti kali ini ia juga tidak akan celaka.
“Tsk. Krystal-ah, percaya padaku. Aku tidak memasukkan apapun di bekal ini.”
Minhyuk meraih tangan Krystal dan memaksa Krystal menerima kotak bekal darinya.
“Aku mohon terima ini. Kau boleh membuangnya nanti, asal..tanpa sepengetahuanku.”
Minho merebut kotak bekal dari tangan Krystal. Ia membuka tutupnya dan tertawa sinis saat melihat isi bekal itu.
“Ini yang kau sebut makanan? Kau memungut dari tempat sampah?”
“Yah! Choi Minho, kau..”
Minhyuk mencoba merebut kotak bekal itu tapi Minho mempertahankannya. Mereka saling menarik beberapa saat sampai Minho melepaskannya. Namun Minhyuk tidak tahu kalau Minho akan melepaskan kotak itu, ia menariknya terlalu kuat hingga terlempar ke wajah Krystal. Nasi, telur gulung, dan yang lainnya kini menempel di rambut dan wajah Krystal. Minhyuk menjadi panik, ia bermaksud membersihkan wajah dan rambut Krystal namun Krystal menolaknya. Minhyuk tetap memaksa membersihkan dan Krystal terus menangkis tangannya dan berjalan mundur. Sampai Krystal  tidak sadar kalau dirinya sudah berada di tepi lantai koridor.
“Oppa awas di belakang unnie..”
Byur!
Aranetta terlambat memeringatkan. Sekali lagi, Krystal terjebur dalam kolam mini yang mengitari koridor itu. Sudah dipastikan bagaimana sikap Krystal setelah itu. Apalagi kali ini banyak mahasiswa yang melihat dan menertawakannya.
“KANG MINHYUK! JANGAN PERNAH MENEMUIKU LAGI!!”
Krystal berlari karena malu. Minho mengejarnya setelah memberi Minhyuk senyum licik. Ia membersihkan nasi dari rambut Krystal lalu memasangkan jaketnya pada Krystal. Membuat gadis itu tersentuh.
Sementara Minhyuk terdiam di tempatnya dan mengumpat pada kebodohannya sendiri.
“Oppa..” panggil Aranetta iba
“Semangat.” Ujar Aranetta memberi semangat sekalipun ia sendiri tidak bersemangat
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Jika sebelumnya Krystal sekedar tidak mempedulikan Minhyuk, maka kali ini Krystal benar-benar menghindari Minhyuk. Setiap kali Minhyuk memanggilnya, Krystal buru-buru pergi. Terlebih ia sekarang bertambah dekat dengan Minho. Sekalipun Krystal tidak tahu mengapa Minho tiba-tiba mendekatinya.
Minhyuk memperhatikan Krystal dan Minho dari beranda kamarnya di lantai dua. Sering ia melihat Minho menjemput Krystal. Meski ia tidak menyukainya tapi toh ia tidak bisa menghalangi Krystal. “Oppa!”
Minhyuk tersentak kaget karena Aranetta tiba-tiba muncul di hadapannya.
“Yah! Kau mengagetkanku.”
“Hihi..” Aranetta melompat-lompat karena girang berhasil mengagetkan Minhyuk
“Yah! Yah! Berhenti Aranetta! Aku pusing melihatnya.”
Aranetta terkikik lagi “Oppa, kenapa melamun terus?”
“Ehm? Tsk. Lalu aku harus apa? Gadis yang kusukai menghindariku dan malah menempel dengan playboy sial.”
“Oppa putus asa?”
Minhyuk mengendikkan bahunya “Wae? Kau tidak putus asa?”
“Tentu Aranetta putus asa.”
“Huh? Tsk. Ya sudah cari saja manusia lain untuk menjalankan tugas anehmu itu.” kesal Minhyuk
“Hihi..Aranetta bercanda!” Aranetta terbang mengitari Minhyuk ‘Tenang saja, oppa. Aranetta akan membantu sampai oppa dan unnie bersatu!”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk berjalan pulang dengan tidak bersemangat. Seharian ia tidak melihat Krystal. Entah sejeli apa Krystal menghindarinya.
“Oppa, bukankah itu Choi Minho?” tanya Aranetta membuyarkan lamunan Minhyuk
Minhyuk langsung geram saat mendapati Minho tengah bermesraan dengan seorang gadis. Ia tidak terima Minho mempermainkan Krystal sekalipun ia tahu Minho biasa berlaku begitu.
“Oppa, tunggu. Itu..” Aranetta menujuk ke arah lain, di dekat pohon
“Krystal?”
Krystal mendengar Minhyuk memanggilnya. Ia sedikit terkejut Minhyuk juga melihat apa yang ia lihat. Ia berbalik, tidak mau berurusan dengan Minhyuk dan berpura-pura tidak melihat perbuatan Minho.
Minhyuk sempat bimbang harus mengejar Krystal ataukah menghajar Minho. Atas saran Aranetta, ia mengejar Krystal. Sementara malaikat kecil itu memberi hukuman pada Minho dengan membuat burung-burung membuat sarang di rambutnya.
“Krystal! Yah!” Minhyuk berhasil meraih bahu Krystal, ia memutar tubuh Krystal agar menghadapnya
“Wae?” ketus Krystal
“Kau..tidak menangis?” bingung Minhyuk
Krystal tersenyum sinis “Kau ingin aku menangis?”
“Bukan begitu. Maksudku kau melihat Minho..”
“Bukan sekali ini aku melihatnya seperti itu. Dan jauh sebelum kami dekat, aku sudah tahu sifatnya. Jadi apa masalahmu?”
Minhyuk menggeleng. Ia menatap Krystal heran beberapa saat dan kemudian tertawa sendiri.
“Kau tahu Krystal, kau adalah gadis paling tangguh yang pernah kukenal. Aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali kau menangis.”
Minhyuk mengacak-acak poni Krystal. Membuat jantung Krystal berdegup sedikit lebih kencang. Krystal buru-buru menangkis tangan Minhyuk untuk mengendalikan kegugupannya.
“Emm..Krystal. Tidak bisakah kau meninggalkan Minho? Ia bukan lelaki baik untukmu. Aku rasa ia hanya mempermainkanmu.”
“Tsk. Sampai kapan kau mencampuri urusanku? Aku sudah bilang berkali-kali jangan pernah mendekatiku lagi.”
“Tapi Krystal kau tahu aku menyukaimu dari dulu. Jadi mana mungkin aku meninggalkanmu. Aku memintamu meninggalkan Minho karena aku..”
“Yah! Harus bagaimana lagi aku menjelaskan?! Aku disakiti atau bahkan jika aku mati itu bukan urusanmu!”
“Yah! Jangan berkata seperti itu!”
“Apa? Kau takut aku mati?”
“Yah!”
“Dengar Kang Minhyuk, aku tidak peduli padamu. Aku bosan selalu kau celakai dan menjadi bahan tertawaan karena ulahmu. Aku ingin kau pergi dari kehidupanku karena aku sudah menemukan lelaki yang kuinginkan. Pergi.”
Minhyuk terdiam. Ia tidak percaya pada apa yang dikatakan Krystal.
“Pergi. Aku tidak pernah mau melihatmu lagi.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Dua minggu berlalu sejak kejadian itu. Minhyuk menyerah. Ia tidak mau lagi mengejar Krystal, Bukan karena sakit hati tapi karena ia menyadari bahwa Krystal memang tidak menginginkannya.
Setiap kali ia berpapasan dengan Krystal, ia memilih untuk menunduk. Jika ia melihat Krystal dari kejauhan, ia memilih untuk mengambil jalan memutar. Ia berangkat ke ampus hanya setelah Krystal berangkat. Dan pulang sebelum Krystal pulang. Hanya agar ia tidak membuat Krystal melihatnya lagi.
Aranetta menjadi sedih karena sikap Minhyuk. Ya, tentu karena itu berarti ia gagal melaksanakan tugasnya. Tapi yang lebih utama karena ia merasa iba pada Minhyuk. Seringkali ia melihat Minhyuk murung atau melamun.
Aranetta tahu bukan hanya Minhyuk yang merasa kehilangan. Tapi juga Krystal. Aranetta tahu kalau Krystal merindukan Minhyuk. Beberapa kali ia mendengar suara hati Krystal yang mencari Minhyuk. Sekalipun setelah itu Krystal memarahi dirinya sendiri karena mencari Minhyuk.
Aranetta mengikuti Minhyuk ke toko buku. Ia senang bermain-main di tempat baru yang belum pernah dikunjunginya itu. Sekalipun setelah itu ia merasa bosan kembali karena yang dilihatnya hanya manusia=manusia di antara rak-rak buku panjang.
“Dasar Minhyuk bodoh.”
Aranetta mencari si pemilik suara batin itu. Ia lantas menemukan Krystal berada di bagian rak buku dengan genre fiksi.
“Unnie ada di sini? Dengan siapa?” Aranetta mencari sosok Minho di sekitar Krystal namun tidak ada
“Kenapa ia selalu membeli komik bodoh begitu?”
Aranetta kembali mengamati Krystal. Gadis itu kini tengah tersenyum sendiri, seolah sedang melihat tontonan mengasyikkan. Memberi pertanda tersendiri bagi Aranetta.
“Sudah Aranetta bilang, unnie ini menyukai oppa. Kenapa manusia itu rumit sekali ya?”
“Yah! Apa yang kulakukan?!”
Krystal mengalihkan pandangannya dari Minhyuk pada buku-buku di hadapannya.
“Kau tidak menyukainya, Krystal. Anak itu hanya membuatmu sial dan malu. Kau menyukai Choi Minho. Ingat itu.”
Aranetta menggaruk dahinya sendiri karena heran “Nah benar kan kata Aranetta. Manusia itu rumit.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk tengah mengikuti kelas dengan melamun ketika tiba-tiba Aranetta mendatanginya dan mengagetkannya.
“Oppa!”
Minhyuk terperanjat dari tempat duduknya. Ia mengurut dadanya sambil melempar pandangan ‘ada apa’ pada Aranetta.
“Manusia bernama Choi Minho itu jahat. Oppa harus mendengar apa yang ia bicarakan dengan teman-temannya tentang oppa dan unnie.”
Minhyuk mengernyit “Kau yakin?” batinnya, ia tahu Aranetta bisa mendengar suara hatinya
“Iya, oppa. Mereka ada di taman belakang kampus.”
Minhyuk beralih menatap ke dosennya. Melihat dosen itu sedang sibuk dengan slide presentasinya memberinya kesempatan untuk menyelinap keluar dari pintu belakang kelas. Minhyuk segera menuju taman belakang sesuai yang dikatakan Aranetta padanya. Ia bersembunyi di belakang gudang untuk mencuri dengar pembicaraan Minho dan teman-temannya.
“Haha..jadi kau mau bilang kalau kau mendekati Krystal hanya karena bocah bernama Minhyuk itu?”
“Tentu. Mana mungkin aku mendekati gadis tidak menarik seperti Krystal itu. Yah! Kalian harus lihat bagaimana ekspresi Minhyuk setiap kali aku bersama Krystal.”
“Haha..tapi untuk apa kau melakukan ini?”
“Ya, aku juga ingin tahu. Kenapa kau repot-repot melakukan ini?”
Minho tersenyum licik “Kang Minhyuk. Karena anak sial itu aku ditolak seorang gadis.”
“Huh? Ada gadis yang menolakmu? Yah! Jangan bercanda, Minho-ya.”
“Nah, itu juga yang membuat tersinggung. Namanya Sulli. Ia teman sekolahku. Gadis bodoh itu menolakku karena ia menyukai Minhyuk. Apa menurutmu itu masuk akal?”
“Yah! Gadis tidak waras.”
“Ehm. Gadis itu buta atau apa?”
“Entahlah. Padahal jelas-jelas ia tahu Minhyuk selalu mengekor pada Krystal. Kenapa ia masih berharap Minhyuk mau dengannya.”
Minho tertawa sinis “Tapi aku tidak peduli lagi. Yang terpenting sekarang aku akan mengalahkan Minhyuk.”
“Ya..ya..aku juga merasa kau akan berhasil.”
“Ya. Sekarang aku menyesali taruhan kita berempat. Aku belum mau kehilangan mobilku.”
“Haha..sudah kubilang aku ini hebat. Kalian bertiga bersiaplah merelakan mobil kalian untukku.”
Bugh!
Minho merasakan tubuhnya terjembab ke tanah dengan keras. Ia mendongak dan menemukan Minhyuk menatapnya dengan penuh amarah.
“Yah!”
Minho hendak bangkit berdiri namun Minhyuk lebih cekatan. Ia menarik kerah baju Minho, lalu memukul wajah Minho berkali-kali. Teman-teman Minho berusaha menghentikan Minhyuk tapi ternyata Minhyuk juga dapat menguasai keadaan. Ia menghabisi empat orang itu sendirian. Mereka tersungkur di tanah dengan noda darah melumuri baju mereka.
“Pecundang. Jauhi Krystal karena kau sama sekali tidak pantas untuknya.”
Tanpa Minhyuk dan bahkan Aranetta tahu, Krystal mendengar semuanya. Entah kenapa hatinya terasa sakit. Ia tahu Minho tidak menyukainya, hanya sekedar mempermainkannya tapi ia tidak pernah tahu kalau Minho mendekatinya hanya karena sebuah taruhan dan untuk membalas dendam. Tapi di sisi lain, hati Krystal tersentuh. Ia tidak pernah melihat Minhyuk seperti itu sebelumnya. Minhyuk membelanya. Minhyuk yang selalu ceroboh dan membuatnya celaka kali ini membela harga dirinya di hadapan seseorang yang ia kagumi tapi juga menyebalkan. Seulas senyum merekah di wajah Krystal.
“Dasar Kang Minhyuk bodoh.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Sore itu Krystal memutuskan untuk pulang sendiri. Tentu karena Minho sedang sibuk mengurusi lukanya. Ia tahu itu, meskipun ia tidak mendnegarnya langsung dari Minho. Lagipula ia tidak berminat menemui Minho.
Dalam perjalanan pulang, Krystal terus saja memikirkan kejadian tadi pagi. Karen amelamun, ia tidak sadar kalau lampu lalu lintas telah menyala merah bagi penyebrang jalan. Yang berarti hijau bagi pengendara mobil.
TINNN!
Krystal tersadar dari lamunannya. Ia melihat sebuah mobil melaju ke arahnya dan saat jaraknya tinggal beberapa senti saja dengannya, ia merasa seseorang menariknya. TYng ia lihat sekarang ia berada di pelukan seseorang. Krystal mendongak. Minhyuk mentapanya cemas.
“Kau tidak apa-apa?”
Krystal melepas pelukannya dari Minhyuk “Ehm. Terima kasih.”
Krystal lagi-lagi tidak memperhatikan lampu lalu lintas. Ia terlalu sibuk dengan jantungnya yang berdegup kencang. Krystal kembali hampir menyeberang, dan sekali lagi Minhyuk menyelamatkannya.
“Kau ini kenapa? Kau bosan hidup?” ketus Minhyuk
Entah apa yang terjadi, tapi Minhyuk terlihat berbeda hari ini di mata Krystal. Minhyuk melihat lampu lalu lintas, begitu lampu bagi penyebran jalan menyala hijau, ia meraih tangan Krystal. Menggandeng Krystal sampai di seberang jalan. Sementara Krystal hanya bisa menurut.
“Pulanglah. Aku tahu kau tidak mau kuganggu.”
“Ehm?”
Minhyuk tersenyum “Tenang saja. Aku akan menunggu disini sampai 20 menit lagi. Aku tidak akan mengikutimu.”
Entah kenapa Krystal merasa kecewa. Ia hanya mengangguk dan kemudian melanjutkan pulang. Ia menoleh sekali, memperhatikan Minhyuk yang bersandar pada dinding kafe yang masih tutup sambil memasang headphone.
“Terima kasih.”
Aranetta menoleh pada Krystal. Ia tersenyum riang. Ia senang Krystal memiliki aura yang leibh bercahaya dari sebelumnya. Ia beralih memandang Minhyuk.
“Oppa!”
“Hm.”
“Yang menyelamatkan unnie kan Aranetta. Aranetta yang membuat tangan oppa menarik unnie.”
Minhyuk tertawa kecil “Iya..terima kasih, Aranetta cantik.”
“Hihi..Aranetta senang unnie sudah tidak marah lagi dengan oppa!” Aranetta melompat-lompat di udara sambil tertawa riang
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Krystal memilih untuk berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi antara Minho dan Minhyuk. Biar bagaimanapun ia tidak siap kehilangan Minho. Sebisa mungkin ia bersikap seperti biasanya di hadapan Minho. Bahkan ketika menanyai luka di wajah Minho.
“Bukan apa-apa. Kau tahu sendiri, laki-laki biasa berkelahi sedikit.”
Krystal mengangguk dan tersenyum singkat “Begitu ya.”
“Krysatl-ah.”
“De?”
Minho memberi jeda beberapa saat. Membiarkan tangannya memainkan rambut Krystal.
“Ada yang ingin kubicarakan.”
“Benarkah? Apa?”
Minho menatap Krystal dalam, membuat Krystal mengerti apa yang akan dikatakan Minho.
“Aku mencin..”
“Ah! Aku lupa ada kuliah pengganti.” Potong Krystal mencari alasan
“Minho-ya..maaf. Aku harus segera ke kelas.”
Krystal berlari meninggalkan Minho dengan nafas lega. Ia masih ragu dengan perasaannya sendiri. Sekalipun ia telah mendengar bahwa Minho hanya memanfaatkannya, bukan berarti ia siap untuk ditinggalkan Minho. Ya, dengan Minho menyatakan perasaan maka taruhan akan Minho menangkan dan semua akan berakhir begitu saja. Krystal tidak mau itu terjadi.
Karena sebenarnya tidak ada kuliah, maka Krystal memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Setidaknya itu satu-satunya tempat yang Minho tidak akan datangi, jadi ia aman disana. Saat Krystal berkeliling memilih buku, ia melihat Minhyukjuga berada disana. Krystal ingin menghampiri Minhyuk untuk mengucapkan terima kasih karena menolongnya kemarin. Tapi Minhyuk menghindar ketika melihatnya. Sekali lagi, Krystal merasa kecewa. Ia menyesal karena meminta Minhyuk menjauhinya.
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Aranetta bermain-main sendiri selagi Minhyuk sibuk mencari buku untuk tugas kuliah. Ia terbang di atas rak-rak buku besar dengan berbagai gaya. Membuat Minhyuk terkadang tertawa geli saat tidak sengaja melihatnya.
Aranetta melihat Krystal masuk ke perpustakaan “Unnie?”
Aranetta terbang menghampiri Minhyuk “Oppa!”
“Ehm.” Sahut Minhyuk tanpa beralih dari bukunya
“Ada unnie!”
Minhyuk melihat ke sekitarnya untuk menemukan sosok Krystal. Ia tersenyum kecil dan memperhatikan Krystal. Ketika Krystal melihat ke arahnya, Minhyuk kembali fokus membaca bukunya.
“Oppa, unnie sepertinya mau kesini. Hihihi..”
Minhyuk melirik sekilas. Seperti yang dikatakan Aranetta, Krystal berjalan ke arahnya. Ia lantas mengembalikkan buku yang dibacanya tadi. Lalu berjalan menuju rak lainnya untuk menghindari Krystal. Bukan apa-apa, ia hanya tidak mau membuat Krystal celaka.
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Aranetta menggerutu karena sikap Minhyuk yang selalu menghindari hingga akhirnya Krystal tidak lagi mengikutinya. Ia kemudian melihat Krystal kesulitan mengambil buku yang berada di rak paling atas.
“Oppa!”
Minhyuk mendongak ke atas rak dimana Aranetta melayang-layang. Aranetta menggoyangkan jarinya dan setelah itu Minhyuk merasakan tubuhnya dikendalkan Aranetta lagi. Sama seperti saat ia menyelamatkan Krystal kemarin.
Krystal masih berjinjit untuk menggapai buku yang ia inginkan ketika sepasang tangan mengambilnya.
“Ini.” ujar Minhyuk menyerahkan buku itu
Krystal tersenyum pada Minhyuk dan ingin mengucapkan terima kasih tapi Minhyuk sudah berbalik. Lagi-lagi menghindarinya. Aranetta kesal lagi. Ia membuat Minhyuk memutar badan lagi agar bicara dengan Krystal. Tapi kali ini Minhyuk beursaha mengendalikan dirinya. Ia memberontak dan berpegangan pada rak buku. Karena terlalu kuat menarik, membuat buku-buku di rak itu  terjautuh dari rak dan menimpa Krystal. Krystal pingsan setelah tertimpa ensiklopedia besar dan tebal. Dahinya juga berdarah karena buku lain yang menimpanya saat ia sudah tergeletak di lantai.
“Unnie!”
“Krystal!”
Aranetta menahan buku lain agar tidak menimpa Krystal sementara Minhyuk melindungi Krystal dengan tubuhnya. Beberapa buku sempat mengenai punggung Minhyuk.
Aranetta mengembalikkan buku yang melayang di udara karenanya ketika beberapa mahasiswa mendatangi mereka. Minhyuk kemudian membawa Krystal ke klinik kampus.
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk menunggui Krystal di luar klinik. Ia tidak mau membuat Krystal marah saat melihatnya nanti.
“Oppa.”
Minhyuk menghela nafas saat melihat Aranetta terbang keluar dari klinik. Kalau bukan karenanya dan Aranetta, Krystal tidak akan terluka seperti ini.
“Maaf.” Sesal Aranetta
Minhyuk awalnya tidak menyahut tapi saat Aranetta menangis, ia menjadi tidak tega.
“Ini bukan salah Aranetta.” Hibur Minhyuk dengan tersenyum
“Memang dari dulu aku selalu membuat Krystal celaka. Aku ini membawa sial.”
Aranetta menggeleng kuat “Oppa tidak boleh bilang seperti itu.”
“Tidak apa-apa. Sudahlah. Aku sudah menyerah. Aku tidak mau lagi menyusahkan Krystal.”
“Tapi oppa..”
“Maaf Aranetta. Sepertinya kau benar-benar harus mencari manusia lain. Semoga berhasil menjalankan tugasmu.”
Lagi-lagi Aranetta menangis “Tidak mau. Aranetta harus membuat oppa dan unnie bersatu.”
Minhyuk tersenyum miris “Aranetta , boleh aku meminta sesuatu?”
Aranetta mengangguk.
“Tolong buat Minho menjadi lelaki yang baik untuk Krystal. Tolong buat ia jatuh cinta pada Krystal.”
Minhyuk mengulurkan tangannya seolah sedang menepuk kepala Aranetta penuh sayang.
“Aku yakin kau bisa melakukannya.” Minhyuk tersenyum dan mengepalkan tangannya “Fighting!”
“Oppa..”
“Hei..jangan menangis. Messenger yang hebat tidak boleh menangis.” Bujuk Minhyuk
“Ah ya, Krystal sudah sadar?”
Aranetta menghapus air matanya dan memberi anggukan pada Minhyuk.
“Baguslah.”
“Kang Minhyuk.”
Minhyuk dan Aranetta melihat ke belakang Aranetta. Dari kejauhan Minho tengah memandang Minhyuk dengan serius.  Ia berjalan menghampiri Minhyuk dan memegangi kerah baju Minhyuk.
“Kau lagi. Kenapa kau selalu membuat Krystal celaka?!”
Minhyuk bisa saja melawan, tapi ia tidak mau. Ia tahu ia memang bersalah. Tapi sikap Minho baginya hanya palsu. Ia yakin Minho melakukan ini hanya untuk menarik perhatian Krystal di dalam klinik.
“Jangan bersikap seolah kau peduli.” Kata Minhyuk pelan agar tidak didengar oleh Krystal
Minho tersenyum sinis “Jangan pernah mendekati Krystal lagi.”
Minhyuk menghempaskan tangan Minho dari kerah bajunya.
“Ehm. Aku memang akan menjauhinya. Bukan karenamu, tapi karena aku tidak mau Krystal terluka.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Krystal mendengarkan pembicaraan Minhyuk dan Minho dari dalam klinik. Seperti yang dikatakan Aranetta, ia sudah sedari tadi. Ia bahkan sempat mendengar ucapan Minhyuk yang ia tidak tahu dengan siapa. Sekali lagi, Krystal tidak bisa melihat Minhyuk.
Ia memutuskan keluar karena takut mereka berkelahi lagi. Saat Minhyuk dan Minho melihatnya, mereka berdua berebut untuk menopang Krystal. Tapi Minho lebih cekatan. Ia lantas mengalungkan tangannya ke bahu Krystal dan tersenyum angkuh pada Minhyuk. Disisi lain, Minhyuk teringat janjinya sendiri untuk tidak menyusahkan Krystal lagi. Dan karena ia tidak siap melihat Minho bersama Krystal untuk waktu ini, maka ia memutuskan untuk meninggalkan mereka.
“Kang Minhyuk!” panggil Krystal membuat Minhyuk berbalik
Krystal bermaksud menghampiri Minhyuk tapi Minho menarik lengannya. Dan dalam hitungan detik ia merasa Minho mencium bibirnya.
Minhyuk terpaku melihat pemandangan itu. Ia menunduk lalu kembali melangkahkan kakinya. Dengan Aranetta mengikuti di belakangnya.
“Oppa..”
“Seperti itu, Aranetta. Buatlah mereka seperti itu. Jadikan Minho agar dapat menjaga dan membuat Krystal bahagia.”
Aranetta membiarkan Minhyuk pulang sendiri. Pikirnya, Minhyuk memerlukan waktu untuk menenangkan hati. Sementara ia kembali ke tempat Krystal dan Minho. Aranetta ingin memisahkan Minho dan Krystal karena ia tidak menyukai Minho. Menurutnya, hanya Minhyuk yang pantas untuk Krystal. Tapi sebelum Aranetta menggunakan kekuatannya, Krystal lebih dulu bertindak. Krystal mendorong Minho agar menjauh darinya.
“Ada apa, Krystal?”
Krystal menatap Minho dan tersenyum angkuh “Ini yang kau inginkan?”
“Apa?”
“Ini yang harus kau lakukan untuk memenangkan taruhan dengan teman-temanmu? Membuatku menjadi kekaihmu dan menukarnya dengan mobil?”
Aranetta terkejut saat mendengarnya “Jadi unnie..”
“Kau..”
“Ehm. Aku tahu semuanya, Choi Minho. Perlu kau tahu, aku menyukaimu dari dulu. Aku sangat senang saat kau mendekatiku tak peduli kalau seandainya kau hanya mempermainkanku. Tapi saat aku mendengar taruhan bodoh dan rencanamu untuk membalas Minhyuk, itu membuatku mulai berpikir bahwa aku bodoh. Dan sekarang aku semakin menyadari kebodohanku karena aku menyia-nyiakan seseorang yang tulus padaku hanya karena playboy memuakkan sepertimu.”
Krystal menendang kaki kiri Minho sebagai penutup luapan kemarahannya. Ia lantas mengambil tasnya di dalam klinik dan menyusul Minhyuk. Tidak peduli Minho meneriaki dan mencacinya.
Aranetta terkik karena senang. Ia tidak melakukan apa-apa tapi dengan sendirinya Krystal menyadari perasaannya pada Minhyuk.
“Sial kalian berdua!” umpat Minho sekalipun Krystal sudah jauh
Aranetta mengikuti lelaki yang berjalan menuju tempat parkir itu. Ia menjentikkan jarinya untuk memberi Minho ‘hadiah’.
Bruk! Cprrt!
Tanpa sebab, Minho terjatuh dan jatuh dalam kubangan lumpur. Wajah tampannya kini mendapat masker lumpur istimewa dari Aranetta.
“Hihihi..seperti ini lebih tampan.”
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Minhyuk menendang kaleng soda kosong yang tergeletak di aspal jalan. Hanya untuk menghilangkan kekesalannya. Minhyuk tidak sadar menendang kaleng terlalu keras sampai kaleng itu mengenai punggung seorang nenek. Nenek itu lantas memarahi Minhyuk dan memukul Minhyuk dengan tongkatnya. Hingga Minhyuk terpaksa berlari kembali ke jalan menuju kampusnya.
“Yah! Dasar anak nakal! Kemari kau!”
Minhyuk bergidik ngeri karena ia masih bisa mendengar suara nenek itu padahal sekarang ia sudah berlari jauh. Minhyuk mendudukan dirinya di jalanan karena terlalu lelah. Ia memejamkan mata sambil mengusap keringat yang mengaliri keningnya. Minhyuk merasakan tangan lain ikut mengusap keningnya. Dan saat ia membuka mata, ia menemukan Krystal di hadapannya.
“Krystal?”
“Kau ini kenapa? Dikejar anjing?”
Krystal tertawa geli sementara Minhyuk masih memandangnya bingung sekaligus takjub.
“Yah! Ada apa dengan tampang aneh itu?”
“K..Krystal..kau?”
“Wae? Ayo antar aku pulang. Kau harus bertanggung jawab karena membuat dahiku menjadi jelek begini.”
“T..tapi..”
“Yah! Kenapa kau mendadak menjadi gagap begini?” geli Krystal lagi
“M..Minho?”
“Aish..sudahlah. Ayo cepat pulang.”
“T..tapi kalian..”
“Atau jangan-jangan kau ingin aku kembali ke kampus dan berciuman dengan Minho lagi?”
Minhyuk segera berdiri. Ia meraih tangan Krystal dan menariknya pulang. Tidak peduli apapun yang membuat Krystal meninggalkan Minho. Ia mengedipkan matanya pada  Aranetta yang terbang rendah mengitari mereka berdua.
@ @ @ @ @ @ @ @ @ @
Sejak saat itu Minhyuk dan Krystal menjadi dekat. Tentu dalam konteks Krystal telah menerima kehadiran Minhyuk. Termasuk kesialan yang harus diterimanya karena ulah Minhyuk. Tapi setiap kali Minhyuk membuatnya celaka, saat itu juga Krystal semakin tahu kalau Minhyuk tulus padanya. Karena Minhyuk akan melakukan apapun untuk memperbaiki kesalahannya. Dan tentu itu membuat ia juga menyadari bahwa dirinya sebenarnya juga mencintai Minhyuk.
Aranetta meminta Minhyuk segera menyatakan perasaannya. Ia yakin kalau Minhyuk tidak akan ditolak karena ia bisa melihat aura merah muda diantara Krystal dan Minhyuk. Tanda bahwa keduanya saling mencintai.
“Jinca? Kau mau menjadi kekasihku?” ulang Minhyuk untuk kesekian kalinya
Krystal memutar bola mata “Yah! Harus berapa kali aku menjawabnya agar kau percaya?”
“Aku tidak mimpi? Sungguh kau mene..”
Ucapan Minhyuk terhenti karena Krystal telah mengunci bibir Minhyuk dengan bibirnya.
“UYEEEAAH!!!”
Aranetta melompat-lompat di udara, mengitari sepasang kekasih itu, dan berteriak semakin kencang.
“ARANETTA BERHASIILLL!!”
Karena ulah Aranetta, Minhyuk menghentikan ciumannya.
“Yah! Berhenti melompat-lompat seperti itu, Aranetta! Aku pusing melihatnya.”
Pletak!
Krystal melayangkan tangannya di kepala Minhyuk “Yah! Kau ini bicara dengan siapa?”
Aranetta terkikik dan menjulurkan lidahnya pada Minhyuk. Bukannya marah, Minhyuk malah tersenyum.
“Terima kasih, Aranetta.”
Aranetta membalas suara hati Minhyuk dengan senyuman. Sekarang waktunya untuk pergi. Tugas pertamanya telah berhasil ia selesaikan.
“Sampai jumpa, oppa. Jaga unnie baik-baik.” Aranetta melambai pada keduanya “An..aniya..”
“Annyeong.” Ralat  Minhyuk dan balas melambai pada Aranetta
“Hihi.. Annyeong!”
Dan Aranetta pun terbang semakin tinggi dan jauh, meninggalkan sepasang manusia yang telah ia satukan..secara tidak langsung.
Pletak!
“Aaww! Yah! Kenapa kau memukulku lagi, Krystal?!”
“Kau ini terlalu banyak membaca komik ya? Kau bicara dan melambai dengan siapa sih?”
Minhyuk tertawa “Dengan malaikat yang membantuku mendapatkanmu.”
“Huh?”
“Dan sekarang aku memiliki malaikat baru.”
Minhyuk menarik pinggang Krystal dan mencium bibir gadis itu.
The End –

Tidak ada komentar:

Posting Komentar